Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berpartisipasi dalam event bertaraf internasional, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua.

"Kami ingin menghadirkan Jakarta sebagai kota yang hidup,"

Selain memanfaatkan event sebagai ajang promosi, Pemprov DKI Jakarta juga memanfaatkan kegiatan untuk bertukar pengalaman best practice branding pariwisata dan memperkuat kolaborasi dengan daerah lain.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno yang hadir langsung di kegiatan tersebut menegaskan, keikutsertaan Jakarta bukan sekadar partisipasi simbolis. Partisipasi DKI Jakarta merupakan bentuk nyata komitmen kolaborasi lintas daerah dan lintas sektor dalam memperkuat promosi pariwisata Indonesia secara global.

“Tema yang kami usung tahun ini, ‘Business or Leisure? Jakarta is the Answer’. Mencerminkan kesiapan Jakarta sebagai kota global dengan infrastruktur dan pelayanan berstandar internasional,” ujar Rano, Kamis (12/6).

Dilanjutkan Rano, berbagai upaya transformasi telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung sektor pariwisata. Transformasi itu di antaranya revitalisasi kawasan heritage termasuk Kota Tua, pengembangan trotoar tematik dan ruang publik interaktif serta kerja sama dengan sektor perhotelan untuk menyajikan kekayaan budaya Betawi dan kebudayaan lainnya dalam bentuk pertunjukan seni maupun pengalaman kuliner lokal.

“Kami ingin menghadirkan Jakarta sebagai kota yang hidup merayakan keberagaman dan kebudayaan. Kami menggandeng hotel-hotel untuk menjadi etalase budaya, dan mengembangkan festival kelas dunia agar Jakarta tak hanya jadi tempat singgah, tapi destinasi yang membekas di hati,” tambahnya.

Rano juga memaparkan tentang pentingnya branding kota sebagai upaya membentuk daya saing di kancah global. Menurutnya, promosi pariwisata tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tetapi juga harus didorong oleh kekuatan narasi dan visual yang kuat agar bisa menjangkau audiens dunia, khususnya generasi muda digital.

Diakuinya, Bali merupakan contoh bagaimana branding pariwisata dunia telah melekat kuat. Bahkan menurutnya, hingga kini Bali dikenal dunia lebih daripada nama Indonesia sebagai negara yang menaungi.

"Ini kekuatan branding yang harus kita pelajari dan dorong bersama. Jakarta kini tengah menyiapkan transformasi lewat Jakarta Kota Sinema, untuk melibatkan industri film dan kreatif dalam menciptakan citra kota yang kuat serta inspiratif,” ungkapnya.

Menurut Rano, pendekatan berbasis pengalaman (experience-based travel) kini menjadi tren global. Jakarta dikatakannya memiliki seluruh elemen untuk tampil sebagai kota yang tidak hanya tertata secara fisik, tapi juga berkesan secara emosional.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng BUMD strategis seperti TransJakarta, MRT Jakarta dan Bank DKI sebagai langkah penguatan ekosistem wisata perkotaan.

Kolaborasi ini, dijelaskannya telah menghadirkan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan nyaman untuk wisatawan, memudahkan akses ke destinasi-destinasi unggulan kota.

Sedangkan Bank DKI berperan menyediakan solusi pembayaran digital yang praktis melalui kartu JakCard dan aplikasi JakOne, agar pengalaman menjelajah Jakarta menjadi semakin mudah, efisien serta ramah wisatawan. Sinergi ini menegaskan komitmen Jakarta dalam membangun kota yang inklusif dan terkoneksi untuk semua.

Melalui partisipasi di BBTF 2025, Rano berharap Jakarta semakin mengokohkan diri sebagai destinasi unggulan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Selain itu, Ia berharap Jakarta juga tampil sebagai simpul penting dalam jejaring pariwisata Indonesia yang inklusif, berkelanjutan dan kolaboratif.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan Rano mengajak seluruh pelaku industri pariwisata dari berbagai negara untuk mendukung dan menjadikan Jakarta bagian dari portofolio destinasi dunia.

“Mari bersama-sama menjadikan Jakarta sebagai kota cerita dan kota pengalaman yang berkesan di mata dunia,” tandasnya.